Bertubuh kecil, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20-21 cm. Panjang sayap sekitar 15 cm, dan berat sekitar 100 gram.Seperti umumnya burung hantu, celepuk ini berwarna burik. Sisi atas tubuh (dorsal) coklat kehitaman atau keabu-abuan berbintik-bintik hitam, kuning dan putih, sisi bawah (ventral) kuning tua kecoklatan bercoret-coret hitam. Jumbai telinga menonjol, keputihan; dengan tengkuk dan kerah kuning abu-abu pucat.Iris mata berwarna coklat gelap atau kekuningan, paruh kuning, dan kaki kuning kotor.Banyak jenis celepuk yang warnanya bermiripan, sehingga identifikasi harus dilakukan dengan hati-hati. Bantuan lainnya ialah dengan menggunakan suaranya.Jantan bersuara lembut, wuuup..sedikit meninggi. Betina bernada lebih tinggi, bergetar berubah menurun: whiioatau pwok.., sekitar lima kali per menit. Terkadang juga mengeluarkan cicitan lembut. Pasangan sering melakukan duet.Celepuk umumnya didapati di wilayah berpohon, sampai dengan ketinggian 1.600 m dpl, di tepi hutan, perkebunan, pekarangan, hingga taman-taman di kota besar.Celepuk sering bertengger rendah di tajuk pohon atau perdu, berbunyi-bunyi dengan memilukan, atau bersahutan dengan pasangannya. Sewaktu-waktu terjun menyambar mangsanya di permukaan tanah atau vegetasi yang lebih rendah. Sering pula berburu bersama dengan anak-anaknya.Celepuk reban memangsa aneka serangga malam, seperti ngengat dan belalang; kodok; dan juga burung kecil.Tiap bertelur, celepuk menghasilkan sekitar 2-3 butir, berwarna putih, hampir bulat; diletakkan dalam sarangnya di lubang pohon, di sela pelepah kelapa, atau di rumpun bambu. Di Jawa Barat, celepuk berbiak antara Februari dan Juni, di Jawa Tengah antara November dan Januari.Celepuk reban menyebar luas di Asia Tenggara, Filipina, Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Bali.
Sumber : wikipedia
masihkurang mas tugasnya
BalasHapusmohon maaf tugasnya kurang apa ya pak
BalasHapusPosting Komentar