Mendaki gunung merapi bagi seorang pendaki pasti adalah hal biasa, tapi bagi sebagian orang awam yang baru pertama mendaki gunung merapi pasti ini adalah sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Mengiangat gunung merapi adalah gunung yang masih aktif dan juga medan pendakian yang sangat berbeda dengan gunung-gunung lainnya. Disini saya akan menceritakan pengalaman saya saat mendaki gunung merapi beberapa waktu yang lalu.
Sabtu, 15 Juli 2017 adalah hari dimana pendakian itu dimulai. Berangakat jam 5 sore dari Solo bersama 6 orang saya menuju ke bascame pendakian merapi di Selo Boyolali. Memakan waktu 1,5 jam perjalanan dari Solo ke bascame. Setelah melakukan pendaftaran dan mengecek peralatan yang kita bawa, kita mulai mendaki dari bascame jam 7 malam. Kami pun memulai perjalanan dengan tidak tergesa-gesa mengingat perjalanan mendaki yang bisa dibilang cukup lama. Sejauh kurang lebih 1-2 km jalur track masih berupa aspal kita lalui. Dilanjutkan dengan medan tanah bebatuan yang terus menanjak, dengan beban yang lumayan berat membuat tenaga sedikit terkuras. Berbekal senter langkah demi langkah pun kita lalui walaupun sering berhenti untuk istirahat dan membasahi tenggorokan. Kurang lebih jam setengah 9 kita sampai di gerbang Taman Nasional Gunung Merapi. 15 menit kita beristirahat sejenak kita lanjutkan naik menuju pos 1. Medan menuju pos 1 juga berupa tanah dan bebatuan. Jalan terus menanjak naik bahkan bisa dibilang tidak ada bonusnya ( jalan datar ). Akhirnya setelah mendaki dari gerbang Taman Nasional Gunung Merapi kurang lebih satu setengah jam kita sampai di pos 1 sekitar jam 10. Letih, haus semua kami rasakan. Tapi dengan tekat yang kuat dan kekompakan kita tetap berjuang hingga mencapai puncak gunung merapi.
Setelah 15 berlalu , kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos 2. Mendaki gunung merapi bukan perkara mudah. Track yang terus menanjak tanpa ada track datar membuat setiap pendaki terkuras habis tenaganya. Apalagi medannya berupa tanah dan pasir serta bebatuan yang tajam, membuat para pendaki wajib memakai peralatan safety terutama sepatu gunung. Air adalah hal yang paling penting saat mendaki gunung. Jangan sampai kita kehabisan air saat mendaki gunung juga kita harus hemat air saat mendaki supaya saat turun nanti kita tidak kehabisan air yang akan membuat kita kehausan nanti Mengingat di gunung merapi tidak ada mata air yang bisa diambil. Cokelat dan madu juga sangat bermanfaat saat kita mendaki karena akan memberikan asupan tenaga yang terkuras saat mendaki.
Pada pukul pukul 11 kita sudah sampai di pos 2. Pos 2 dipendakian gunung merapi ini hanya berupa papaan yang menandakan bahwa kita sudah sampai di pos 2. Beberapa menit kami melemaskan otot kaki dan mengatur nafas, kita pun melanjutkan menuju pos terakhir gunung merapi yaitu Pasar Bubrah. Selama perjalanan menuju pos terakhir ini banyak para pendaki yang sepertinya menyerah mencapai puncak dan mendirikan tenda di sepanjang sisi track pendakian. Pada track terakhir ini angin sudah bertiup sangat kencang dan membuat kita sangat kedinginan dan memaksa saya untuk mengeluarkan jaket untuk melindungi badan dari angin dan suhu dingin yang terus menusuk badan. Tanjakan terakhir menuju pos Pasar Bubrah adalah tanjakan Geger Boyo, disini saya dan teman-teman sempat kesulitan dikarenakan track yang berupa pasir dan berdebu ditambah suhu udara yang sangat dingin serta tenaga yang terkuras habis apalagi kaki yang sudah mengalami keram. Tanpa menyerah kami pun bergerak perlahan menuju Pasar Bubrah. Akhirnya tepat pukul 12.00 kita sudah sampaidi pos terakhir pendakian gunung Merapi yaitu Pasar Bubrah.
Tanpa istirahat sesampainya di Pasar Bubrah, kita pun mendirikan tenda melawan dinginnya suhu udara. Angin yang bertiup kencang menghambat kita saat mendirikan tenda. Setengah jam lamanya tenda baru bisa berdiri dan kita pun segera bergegas untuk masuk ke dalam tenda. Berbekal sleeping bag kita pun menyelimuti tubuh untuk mengembalikan suhu badan. Maklum pada saat itu bibir dan tangan sudah mati rasa akibat kedinginan. Beberapa saat kemudian kita membuka bekal makan kita dan membuat kopi panas, lumayan bisa mengembalikan tenaga setelah terkuras habis saat pendakian tadi. Setelah itu kita pun tidur hingga menjelang terbit matahari.
Sangat menabjubkan saat melihat sang cakrawala menampakkan dirinya perlahan di ufuk timur dari ketinggian 2930 mdpl. Sungguh terbayar sudah penak, letih dan suhu udara dingin yang kita rasakan semalam dengan apa yang kita lihat pagi itu. Sungguh karunia tuhan berupa pemandangan alam yang tidak bisa dibandingkan dengan apa pun. Saat itu saya mulai sadar bahwa untuk mencapai apa yang menjadi keinginan kita itu tidak mudah banyak halangan dan rintangan. Butuh tekat, kerja keras serta pantang menyerah untuk mencapai apa yang kita inginkan. Itulah hal yang dapat saya petik dari pengalaman saya mendaki gunung merapi saat itu.
Akhirnya setelah puas melihat pemandangan dan mengambil beberapa foto kita pun memasak mie instan dan kopi panas untuk sekedar sarapan dan mengisi tenaga saat turun gunung nanti. Jam 10 pagi kami pun memutuskan untuk turun gunung. Dengan tenaga yang kembali pulih kamipun perlahan menuruni gunung hingga sampai di bascame pukul 3 sore. Itulah pengalaman mendaki gunung merapi yang tidakakan pernah saya lupakan seumur hidup. Banyak pelajaran serta filosofi yang dapat saya ambil daripendakian ini, mulai dari ke setia kawanan sampai dengan seberapa jauh bisa menaklukkan diri sendiri.
Bagi kalian yang belum pernah mendaki merapi , saya akan membagikan tips mendaki berdasarkan pengalaman saya yaitu :
- Persiapkan perbekalan anda mulai dari dome (tenda), tas carrier (tas gunung), sleeping bag dll sesuai kebutuhan mendaki anda.
- Gunakan sepatu tracking, sepatu ini sangat membantu anda dari cedera kaki saat mendaki gunung merapi karena track di merapi berupa bebatuan dan dan pasir.
- Saat memulai mendaki jangan memakai jaket , karena saat perjalanan nanti badan pasti berkeringat kalau anda memakai jaket bisa menyebabkan tubuh mengalami demam (masuk angin).
- Hematlah persediaan perbekalan anda saat mendaki terutama air, karena di gunung merapi tidak ada sumber air yang bisa kita ambil.
- Bawalah cokelat atau madu saat mendaki, karena bisa menambah tenaga.
- Bawalah kantong plastik sebagai wadah tempat sampah anda, jangan membuang sampah sembarangan. Bawalah turun sampah anda, ingat kita harus menjaga kebersihan alam itu adalah hal wajib bagi seorang pendaki.
- Jangan pernah menyerah untuk mencapai apa yang anda inginkan. Jika anda ingin mencapai puncak, apapun yang terjadi tetaplah berusaha mencapainya.
Itulah sedikit tips yang bisa saya berikan, semoga bermanfaat dan tetap cintai alam Indonesia. Menjaganya adalah aset supaya anak cucu kita bisa menikmati alam Indonesia yang kita nikmati sekarang.
Keren bang, dapat cuaca pas lagi cerah..
BalasHapusPosting Komentar