Seni Ukir di Kota Solo




Kota Solo merupakan kota yang memiliki sejarah di bidang seni ukir, hal ini didukung dengan adanya 2 keraton yaitu keraton kasunanan dan keraton mangkunegaran. Banyak sekali peninggalan para leluhur terutama ukiran baik itu yang dipahat pada logam, batu, maupun pada batu. Sebagai contoh nyata, galangan kapal yang kini disimpan di keraton kasunanan solo yang dikenal dengan nama Kyai Rojo Molo. Dahulu galangan kapal ini dipergunakan Sri Susuhan Pakubuwono VII, konon perahu ini milik Joko Tingkir yang bergelar Sultan Hadiwijaya, penguasa kesultanan pajang yang merupakan cikal bakal Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Seni ukir nusantara khusunya yang dikerjakan secara tradisional bertujuan tidak hanya sebagai karya seni saja melainkan sangat terikat erat dengan berbagai persoalan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat tradisional. Demikian seni ukir tradisional ini pada awalnya bisa lahir karena untuk persembahan kepada leluhur sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Tak jarang seni ukir tradisional juga tercipta karena suatu kepentingan seperti untuk alat perang, alat berburu tergantung pada kepentingan dari suatu masyarakat itu sendiri.
Seni ukir di kota solo merupakan kesenian berupa gambar hiasan dengan bagian-bagian cekung (kruwikan) dan bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu gambar yang indah. Pengertian ini berkembang hingga dikenal sebagai seni ukir yang merupakan seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan yang lain semisal logam.



Seni Ukir Nusantara mempunyai ciri atau motif yang tentunya berbeda di tiap daerah. Begitupun juga seni ukir di kota Solo. Motif seni ukir di kota solo, ciri-cirinya sebagai berikut :
·        -  Daun berbentuk cembung dan cekung.
·        - Bentuk motif berasal dari relung daun pakis yang menjalar bebas berirama.
·        - Menggambarkan watak dan kepribadian si penciptanya dan pengaruh alam sekitar.

·        -  Motif terkenal halus, lembut, dan harmonis.


Berikut beberapa daerah yang menjadi sentra ukir di kota solo




1. Desa Serenan, Klaten


Desa Serenan, Kecamatan Juwiring, Klaten merupakan contoh penghasil Seni Ukir Di Kota Solo. Di desa ini sangat terasa suasana kerajinan seni ukir yang terbuat dari kayu, hasil karyanya didominasi produk furniture ukuran kecil seperti kursi, meja, dan lemari. Salah satu pengrajin yang bernama Yoko (62th) mengatakan, “Dahulu pengrajin di daerah ini menyebarkan keahliannya dengan cara saling berlatih bersama tapi kini sudah tidak.” Yoko sendiri membuka usaha Seni Ukir di kota solo  khususnya di bidang furniture kayu sejak tahun 1970.

2. Desa Gemolong, sragen



Mungkin sudah banyak dari para pembaca yang mendengar kota sragen tepatnya di daerah Gemolong sebagai salah satu kota yang memberikan kontribusi pada seni ukir kota solo yang mana telah berhasil mengeksport berbagai macam jenis ukiran yang amat sangat bagus, dan di daerah gemolong terdapat pabrik mebel milik Bapak Presiden RI kita yaitu Bp. Joko Widodo (JOKOWI) bernama PT. Rakabu Sejahtera , dan berikut seklas foto contoh mebel dan ukiran daerah Sragen.




contoh hasil ukiran


Semoga artikel mengenai Seni Ukir Di Kota Solo ini membantu pembaca untuk bisa belajar lebih lanjut tentang bagaimana perkembangan Seni Ukir khususnya di Kota Solo ,Mohon maaf apabila ada salah penulisan pada artikel ini,sekian terimakasih

إرسال تعليق

Post a Comment (0)

أحدث أقدم