Seru Tapi Ekstream Cara Bermain Anak-Anak di Boyolali Ini



            Seru, itulah kata yang terbesit di benak kita ketika melihat anak-anak sedang bermain dengan temannya. Canda, tawa, seakan hanya PR yang diberikan guru di sekolah yang menjadi beban mereka. Selebihnya hanya bermain dan bersenang-senang. Tentu saja bagi setiap orang tua menginginkan anaknya selalu aktif dan cepat tanggap dalam segala hal. Apalagi di era digital sekarang ini kebanyakan anak hanya bermain dengan gedget dan jarang aktif di luar. Hal seperti ini tentunya menjadi kekhawatiran tersendiri bagi setiap orang tua. Tapi tidak dengan anak-anak di Boyolali ini. Dengan penuh tawa mereka aktif bermain bersama, seakan tidak ada beban dan hanya bermain yang ada di benak mereka.


            Siapa sangka anak-anak di Boyolali ini bermain dan membuat keseruan di sebuah jembatan air yang berada di desa mereka. Ekstreamnya lagi, jembatan air tua yang sudah mulai berkarat dan hanya selebar 1,5 meter ini melintang di atas sebuah sungai dengan ketinggian sekitar 30 meteran. Apa sih yang dilakukan anak-anak di jembatan air itu?. Yah, dari ujung jembatan air yang memiliki kedalaman selutut anak-anak tersebut, mereka bermain dan menghanyutkan diri di bawah papan yang berada di atas jembatan itu menuju ke sebrang dan kembali lagi. Walaupun airnya berwarna coklat dan kotor seakan mereka tidak peduli akan hal itu dan terus bermain, bahkan tidak ada raut ketakutan sama sekali di wajah anak-anak itu. Sesekali mereka melompat dari tepian yang membuat sensasi yang mendebarkan. Beberapa kali saya mencopa memperingatkan mereka, tapi namanya anak-anak kalau sudah asik bermain perkataan saya pun tidak ada yang menghiraukan. Yah, saya memakluminya karena waktu kecil saya juga sama seperti mereka.


            Ternyata setelah saya tanya kepada salah satu anak-anak itu, mereka memang sering bermain di situ dan sudah menjadi hal yang biasa mereka lakukan pada sore hari. Tampak dari seberang jembatan ada seorang ibuk-ibuk yang juga mengawasi mereka. Apa yang dilakukan anak-anak ini memang sangat seru juga ekstream dan memang tidak dipungkiri hal semacam ini banyak kita jumpai pada anak-anak yang ada di pedasaan. Anak-anak memang bagus bermain dan aktif di luar sehingga dapat meningkatkan keberanian, daya tahan tubuh dan juga jiwa sosial mereka sesama teman. Tapi menurut saya apa yang dilakukan anai-anak di Boyolali ini sudah ekstream untuk ukuran bermain, apalagi arena bermain mereka di jembatan air seperti itu. Bahaya terjatuh bisa terjadi kapan saja kepada mereka, mengingat lebar jembatan itu tidak lebih dari 2 meter saja. Peran orang tua dalam mengawasi anak saat bermain sangatlah perlu di perhatikan dan juga dilakukan oleh setiap orang tua. Jangan sampai setelah terjadi apa-apa pada sang anak baru menyesal kemudian.

            Oh iya, jembatan air ini melintang diatas sungai yang menghubungkan antara desa Kedung Gobyak dan desa Gunungan yang berada di kecamatan Ngemplak kabutapen Boyolali. Tepatnya di sebelah barat sekitar 300 m dari bandara Adi Sumarmo Solo. Jembatan air ini berfungssi sebagai saluran irigasi yang sumbernya dari Waduk Cengklik. Mungkin karena adanya sungai, maka dibangunlah jembatan air ini agar saluran air dapat sampai ke desa sebelah. Selain sebagai saluran irigasi, tak jarang jembatan ini menjadi akses warga desa Kedung Gobyak untuk menyebrang ke desa sebelah. Ternyata jembatan air ini juga menjadi tempat bermain anak-anak warga sekitar saat air sedang tinggi.

2 تعليقات

إرسال تعليق

Post a Comment

أحدث أقدم